Saturday, 5 September 2015
Friday, 28 September 2012
Fadhilat Pergerakan Dlm Solat
Erti gerak geri dalam solat..
Salam..
Assalamua'laikum ......... ..
Inilah dia rahsia as-solat, sebagai peringatan bagi yang dah tahu atau panduan
bagi yang baru tahu......
1 - Niat Sembahyang :
Sebenarnya memeliharakan taubat kita dari dunia dan akhirat.
2 - Berdiri Betul :
Fadilatnya, ketika mati dapat meluaskan tempat kita di dalam kubur.
3 - Takbir-ratul Ihram :
Fadilatnya, sebagai pelita yang menerangi kita di dalam kubur.
4 - Fatihah :
Sebagai pakaian yang indah-indah di dalam kubur.
5 - Ruqu' :
Sebagai tikar kita di dalam kubur.
6 - I'tidal :
Akan memberi minuman air dari telaga al-kautsar ketika didalam kubur.
7 - Sujud :
Memagar kita ketika menyeberangi titian SIRATUL-MUSTAQIM.
8 - Duduk antara 2 Sujud :
Akan menaung panji-panji nabi kita didalam kubur
9 - Duduk antara 2 Sujud (akhir) :
Menjadi kenderaan ketika kita dipadang Mahsyar.
1 0 - Tahhiyat Akhir :
Sebagai penjawab bagi soalan yang dikemukakan oleh
Munkar & Nankir di dalam kubur.
11 - Selawat Nabi :
Sebagai pendinding api neraka di dalam kubur.
12 - Salam :
Memelihara kita di dalam kubur.
13 - Tertib :
Akan pertemuan kita dengan Allah S. W. T.
Dari Abdullah bin 'Amr R. A., Rasulullah S. A. W.bersabda :
"Senarai di atas adalah salah satu sebab mengapa orang Yahudi /Kafir tidak sukakan
angka 13 dan juga Hari Jumaat. Itulah sebab mengapa mereka mencipta cerita yang begitu
seram sekali iaitu " FRIDAY the 13th "
jika ada di kalangan kamu yang perasan!!!"
Wassalam.
"Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..." Sebaik-baik manusia itu
adalah mereka yang memberi manafa'at kepada manusia lain...
Wsslm.
Sunday, 29 July 2012
Kalimah Tammah
Penjelasan:
Ketika Rasulullah s.a.w sedang dalam perjalanan ke israa’, sebelum sampai ke tempat yang ditujui tercium olehnya bau yang harum, bau Masitah penyisir anak firaun. Disitu Nabi s.a.w melihat ifrit yang mengikuti dari belakang dengan obor api pembakar kebenaran hendak membinasakan Rasulullah s.a.w. malaikat Jibril mengajarkan kalimat sakti (Kalimat Tammah) untuk menolak dan mengahancurkan ifrit tersebut. Kalimat itu dibaca oleh Rasulullah s.a.w maka ifrit tersungkur jatuh di atas tanahterbakar menjadi abu oleh api obornya sendiri.
Maka dengan ini kalimat tersebut di atas dapat dipergunakan untuk mengusir ifrit dan syaitan yang hendak melemahkan keimanan kita dan untuk menghindarkan diri dari kejahatan manusia yang mengikuti nafsu syaitannya dan dari segala kejahatan apa saja yang ada di dunia ini.
Keterangan:
- Kalimat yang sempurna: Kitab Al-Quran yang berisi kalimat-kalimat sakti, tatacara pergaulan,ibadat,anjuran peringatan,keimanan,sejarah berhikmah dan sebagainya.
- Kejahatan yang turun dari langit: Bala, wabak , udara buruk, taufan, petir, rihulahmar, kuman-kuman, penyakit yang berterbangan di udara dan sebagainya.
- Kejahatan yang naik ke langit: Cacatan amal buruk yang dibawa naik oleh malaikat-malaikat ke langit, roh orang-orang jahat, iblis yang mencuri berita di langit dan sebagainya.
- Kejahatan yang terjadi di muka bumi: Gangguan syaitan, jin dan manusia, binatang buas, kezaliman, hasut, fitnah, buruk sangka, niat jahat, peperangan dan sebagainya.
- Kejahatan yang keluar dari bumi: Gempa bumi, gunung berapi, gas beracun, binatang-binatang yang keluar dari bumi, berbisa dan sebagainya.
Tuesday, 10 July 2012
Amalan Sunnah di bulan RAMADHAN
Assalamualaikum....
Tak lama lagi kita akn menyambut bulan Ramadhan yg bagi aku amt best n aku tunggu2...
Kt sini aku nk share beberapa perkara sunnah yg boleh kita ikut time bulan Ramadhan t...
فعن سَهْل بن سَعْد: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ، مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ”.
رواه البخاري ومسلم.
فعن أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
رواه أبو داود، والحاكم وصححه، والترمذي وحسنه.
روى ابن ماجه عن عبد الله بن عمرو بن العاص أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قال: إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
“ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ” (من حديث ابن عمر، رواه أبو داود، والنسائي في الكبرى، والحاكم وصححه، والدارقطني وحسنه)
“اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ” (رواه أبو داود والبيهقي مرسلا، ورواه الطبراني موصولا من حديث أنس وأبي هريرة)
اسْتَعِيْنُوا بِطَعَامِ السَّحَرِ عَلَى صِيَامِ النَّهَارِ، وَبِقَيْلُولَةِ النَّهَارِ عَلَى قِيَامِ الّليْلِ
فعن أبي هريرة: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأكْلِ والشُّرْب ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللغو ، وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أحَدٌ أوْ جَهِلَ عَلَيْكَ ، فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ إني صَائِمٌ
عن أبي هريرة، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ
وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Tak lama lagi kita akn menyambut bulan Ramadhan yg bagi aku amt best n aku tunggu2...
Kt sini aku nk share beberapa perkara sunnah yg boleh kita ikut time bulan Ramadhan t...
1. Menyegerakan berbuka puasa
Apabila telah yakin terbenamnya matahari yang menandakan masuknya waktu maghrib, maka disunahkan untuk segera melaksanakan buka puasa(ta’jilul fitri). Menyegerakan berbuka puasa hendaklah jadi prioritas ketika waktu maghrib sudah tiba, dalam keadaan apapun. Apabila kondisi cuaca mendung dan tidak dapat mengetahui posisi matahari maka untuk zaman sekarang kita bisa menggunakan jadwal waktu sholat dan imsakiyah puasa.
Diutamakan terlebih dahulu memakan makanan manis seperti tamr (kurma kering), rutob (kurma segar) dalam jumlah ganjil atau makanan manis yang lain.
فعن سَهْل بن سَعْد: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ، مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ”.
رواه البخاري ومسلم.
Sahabat Sahl bin Sa’d telah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda; ” seseorang akan tetap berada dalam kebaikan apabila menyegerakan berbuka puasa.”[2]
فعن أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
رواه أبو داود، والحاكم وصححه، والترمذي وحسنه.
Dalam riwayat lain dari sahabat Anas bin Malik: bahwasanya Nabi saw berbuka puasa sebelum melaksanakan solat maghrib dengan beberapa rutob, apabila tidak ada maka baginda saw berbuka dengan tamr, apabila tidak ada maka baginda saw berbuka dengan minum beberapa teguk air saja.[3]
Sahabat Sulaiman bin ‘Amir meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda;” Apabila seseorangberbuka puasa, maka hendaklah ia berbuka dengan tamr, apabila tidak ada maka hendaklah ia berbuka dengan (minum) air, karena air itu suci.[4]
2. Berdo’a ketika berbuka puasa dan selama berpuasa
Seorang hamba yang sedang berpuasa kemudian melantunkan do’a ketika berbuka maka doanya termasuk yang pasti akan dimakbulkan. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan tentang perkara tersebut.
روى ابن ماجه عن عبد الله بن عمرو بن العاص أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قال: إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash bahwa Nabi saw bersabda;” Bagi orang yang sedang berpuasa maka apabila berdo’a ketika berbuka maka doanya tidak ditolak.”[5]
Dalam riwayat lain Nabi saw bersabda;” Ada tiga golongan yang doa mereka tidak akan ditolak; orang yang berpuasa sehingga berbuka, seorang pemimpin yang adil dan do’a orang yang didzalimi.”[6]
Berikut lantunan do’a yang dianjurkan untuk dibaca oleh para shoimin :
“ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ” (من حديث ابن عمر، رواه أبو داود، والنسائي في الكبرى، والحاكم وصححه، والدارقطني وحسنه)
Artinya: “Hilang sudah rasa haus, basah semua urat nadi, dan pahalanya disisi Allah Insya Allah” (Dari riwayat Ibnu Umar, diriwayatkan Abu Dawud dan Nasa’i dalam Sunan Kubra, dan al Hakim dan dia mensahihkannya, dan ad Daruqutni dan dia menghasankannya)
“اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ” (رواه أبو داود والبيهقي مرسلا، ورواه الطبراني موصولا من حديث أنس وأبي هريرة)
Artinya: “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rizkimu aku berbuka” (Diriwayatkan Abu Dawud dan Baihaqi dengan sanad mursal, dan diriwayatkan Tabrani dengan sanad bersambung dari Anas dan Abu Hurairah)
3. Makan sahur dan mengakhirkannya
Makan sahur bisa dilakukan mulai dari pertengahan malam sehingga sebelum waktu subuh menjelang. Ada sebagian keluarga terutama yang tinggal di kota dan mempunyai kesibukan kerja harian/kantor biasa melaksanakan makan sahur ketika akan tidur malam/pertengahan malam dengan alasan menjaga waktu kerja pada besok harinya.
Hal ini biasanya akan mengorbankan anak-anak yang terpaksa harus mengikuti jadwal orang tua, sementara daya tahan tubuh mereka lebih lemah dibandingkan orang dewasa.
Adapun yang dianjurkan dalam makan sahur ini adalah hendaklah kita mengakhirkan waktunya sehingga sebelum waktu subuh menjelang. Hikmah yang bisa kita ambil dari makan sahur adalah untuk menjaga stamina semasa berpuasa, jadi waktu yang sangat sesuai adalah di akhirkan. Sabda Nabi saw:[7]
اسْتَعِيْنُوا بِطَعَامِ السَّحَرِ عَلَى صِيَامِ النَّهَارِ، وَبِقَيْلُولَةِ النَّهَارِ عَلَى قِيَامِ الّليْلِ
“mintalah tolong (kekuatan) dari makan sahur untuk berpuasa di siang hari dan dengan qoilulah (tidur sebentar di siang hari) untuk melaksanakan qiyamullail di malam hari.”
Ketika makan sahur ada keberkahan, sehingga di anjurkan untuk tetap dilaksanakan walaupun hanya dengan seteguk air.[8] Walaupun dibenarkan untuk menyantap makan sahur sehingga masuk waktu subuh, tapi alangkah baiknya kalau disediakan beberapa menit sebagai jeda antara makan sahur dengan masuknya waktu solat subuh. Hal ini dijelaskan oleh baginda sendiri ketika bersama-sama dengan Ziad bin Tsabit makan sahur kemudian ada jeda sebelum beliau berdiri untuk melaksanakan solat subuh.[9] Dan itu kemudian menjadi dalil untuk melakukan imsak sekitar 10 menit sebelum azan subuh.
4. Meninggalkan perkataan kotor
Ibadah puasa adalah salah satu bentuk taqorrub seorang hamba kepada Allah swt. Puasa adalah bentuk latihan diri untuk mengatur dorongan-dorongan nafsu yang selalu mengajak kepada syahwat dan kesenangan duniawi sesaat. Maka, dalam proses ibadah puasa hendaklah kita senantiasa untuk membiasakan hal-hal yang dapat membantu jiwa lebih dekat Rabbul ‘izzati, seperti amalan-amalan soleh yang dilakukan lisan (ucapan), jinan (perasaan/hati) & arkan (perbuatan).
فعن أبي هريرة: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأكْلِ والشُّرْب ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللغو ، وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أحَدٌ أوْ جَهِلَ عَلَيْكَ ، فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ إني صَائِمٌ
Dari Abu hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda:” Berpuasa bukan hanya (menahan) dari makan dan minum, sesungguhnya berpuasa dari lagwun (perbuatan yang sia-sia) dan rofats (perkataan yang kotor)…[10]
Seorang hamba yang sedang beribadah puasa namun tidak dapat mengendalikan perkataannya, baik dengan cara mengejek, berbohong, ghibah dan namimah maka pahala puasanya akan hilang. Walaupun dari segi kewajiban sebagai seorang mukallaf sudah melaksanakan kewajibannya dan sah puasanya.[11]
عن أبي هريرة، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
5. Mandi junub sebelum waktu solat subuh
Seorang yang sedang berpuasa hendaklah dalam keadaan yang suci, oleh sebab itu apabila telah junub (karena jima’ atau ihtilam) di malam hari bulan Ramadan maka dianjurkan untuk segera mandi sebelum datangnya waktu subuh. Walaupun junub itu sendiri tidak membatalkan puasa tapi sebaiknya segera untuk bersuci.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ
Bahwa baginda Nabi saw junub karena jima’ dengan istri beliau. Kemudian beliau segera mandi dan berpuasa. [12]
Begitu juga wanita-wanita yang baru selesai haidh dan nifas apabila darah sudah berhenti keluar maka dianjurkan segera mandi.[13]
6. Memberi makan kepada orang yang berpuasa
Dianjurkan kepada orang-orang yang sedang berpuasa untuk memberikan ifthor kepada saudara-saudaranya yang juga sedang berpuasa. Ibadah puasa menjadi salah satu sarana untuk merekatkan jalinan persaudaraan diantara sesame umat Islam. Karena diantara hikmahnya adalah untuk ber empati terhadap kondisi yang sedang dihadapi oleh umat Islam, baik satu daerah ataupun berbeda wilayah.
Pada realitanya tidak semua umat Islam berada dalam keadaan yang senang dengan fasilitas hidup. Masih banyak umat Islam yang berada dalam kesusahan dan terdzalimi. Pada bulan Ramadhan inilah saatnya kita menunjukan solidaritas terhadap mereka, saudara kita.
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Barangsiapa yang memberikan ifthor kepada orang yang berpuasa maka pahalanya seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang tersebut.”[14]
7. Tidak melaksanakan al hijamah (bekam)
Menurut para ulama madhab Syafii, amalan berbekam akan menyebabkan lemahnya kondisi tubuh orang-orang yang berpuasa, oleh sebab itu mereka menganjurkan untuk tidak mengamalkannya selama bulan Ramadan.[15]
8. Memperluas hubungan silaturahim, berbuat ihsan terhadap sanak saudara dan memperbanyak sedekah terhadap fakir miskin.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ
“Bahwa Nabi saw adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan, terlebih lagi pada bulan Ramadan ketika sedang menemui Jibril.”[16]
9. Menyibukkan diri dalam tholabul ilmi, tilawah al Qur’an dan dzikir.
Hendaklah orang-orang yang sedang berpuasa senantiasa menyibukkan dirinya dalam hal-hal kebaikan semata. Para pecinta akhirat akan tenggelam dalam kesibukan beramal soleh selama bulan kemuliaan ini berlangsung. Apabila bulan Ramadan tiba maka target-target ibadah sudah terencana dengan baik. Sehingga detik-detik berharga dalam bulan rahmat ini tidak terlewatkan dengan sia-sia.
وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Malaikat Jibril menjumpai baginda Nabi saw pada setiap malam di bulan Ramadan, dan mengajarkannya al Qur’an.”[17]
10. ‘Itikaf
Para hamba Allah yang berpuasa hendaklah tidak mensia-siakan momen yang paling berharga selama bulan Ramadan, diantaranya dengan ber ‘itikaf terutama pada sepuluh hari terakhir (malam ke 21 dst). Dengan mengkhususkan diri berdiam selama beberapa hari di masjid untuk lebih ber mujahadah dalam ibadah, maka hal ini juga sebagai bentuk latihan pembentukan diri menjadi hamba Allah yang sedang mendekati Rabb nya. Baginda Nabi saw apabila datang sepuluh hari terakhir Ramadan maka beliau segera menyambutnya dengan penuh kekhusyuan. ‘Aisayah menceritakan dalam sebuah riwayat:[18]
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Bahwa Baginda Nabi saw apabila telah memasuki sepuluh terakhir (Ramadan) beliau menghidupkan malamnya dan membangunkan ahli keluarganya serta mengetatkan kainnya (tidak melakukan jima’).
Demikianlah beberapa AMALAN SUNNAH DI BULAN RAMADHAN dan keutamaan yang hendaknya kita sebagai para pecinta akhirat kembali hidupkan dalam setiap detik pada bulan Ramadan. Besar harapan dari penjelasan ini akan menyadarkan kita semua bahwa betapa penting dan berharganya waktu-waktu yang sama-sama kita lewati di bulan bonus ini. Mudah-mudahan penjelasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
———————-
Penjelasan-penjelasan Hadits :
Penjelasan-penjelasan Hadits :
[1] Para fuqaha menjelaskannya dengan istilah ‘adab shaum’ untuk beberapa amalan sunah dalam puasa Ramadan ( alfiqh al manhaji ‘ala madhab al imam asy Syafii; 1/346, fiqh sunnah; 1/457, al fiqh al islamiy wa adilatuhu 3/63-64 )
[2] Hadits riwayat Bukhari (no hadits 1856) dan Muslim (no hadits 1095)
[3] Hadits hasan riwayat Tirmidzi (696) dan Abu Dawud (2356) & Hakim mensohihkan hadits ini.
[4] Hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan sohih.
[5] Hadits riwayat Ibnu Majah -
[6] Hadits riwayat Tirmidzi dengan sanad hasan
[7] Hadits riwayat Hakim – disohihkan Hakim (al mustadrak 1/425), dan Ibnu Huzaimah dalam Shohihnya (Shohih Ibnu Huzaimah 7/211)
[8] Hadits riwayat Ibnu Hibban dalam sohihnya.
[9] Diriwayatkan dari Anas bin Malik (HR Bukhari/556) sahabat Anas bin Malik menjelaskan pertanyaan para sahabat yang lain bahwa jeda antara selesai makan sahur baginda Nabi saw dengan solat subuh adalah selama bacaan 50 ayat al Qur’an.
[10] Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Hakim. Kata Hakim; hadits ini sohih dengan syarat Muslim.
[11] Hadits riwayat Bukhari (1804)
[12] Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud dll.
[13] Al fiqh al manhaji ‘ala madhab al Imam Syafii’, 1/348
[14] Hadits riwayat Tirmidzi dan men sohih kannya, juga riwayat Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah dalam kitab sohihnya (targhib wa tarhib 2/144)
[15] Al fiqh al manhaji ‘ala madhab al Imam Syafii; 1/348
[16] Hadits riwayat Bukhari dan Muslim (al fiqh al Islami wa adilatuhu ; 3/66
[17] Hadits riwayat Bukhari (1803) dan Muslim (2308).
[18] Hadits riwayat Bukhari dan Muslim (Nayl al Author; 4/270
[2] Hadits riwayat Bukhari (no hadits 1856) dan Muslim (no hadits 1095)
[3] Hadits hasan riwayat Tirmidzi (696) dan Abu Dawud (2356) & Hakim mensohihkan hadits ini.
[4] Hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan sohih.
[5] Hadits riwayat Ibnu Majah -
[6] Hadits riwayat Tirmidzi dengan sanad hasan
[7] Hadits riwayat Hakim – disohihkan Hakim (al mustadrak 1/425), dan Ibnu Huzaimah dalam Shohihnya (Shohih Ibnu Huzaimah 7/211)
[8] Hadits riwayat Ibnu Hibban dalam sohihnya.
[9] Diriwayatkan dari Anas bin Malik (HR Bukhari/556) sahabat Anas bin Malik menjelaskan pertanyaan para sahabat yang lain bahwa jeda antara selesai makan sahur baginda Nabi saw dengan solat subuh adalah selama bacaan 50 ayat al Qur’an.
[10] Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Hakim. Kata Hakim; hadits ini sohih dengan syarat Muslim.
[11] Hadits riwayat Bukhari (1804)
[12] Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud dll.
[13] Al fiqh al manhaji ‘ala madhab al Imam Syafii’, 1/348
[14] Hadits riwayat Tirmidzi dan men sohih kannya, juga riwayat Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah dalam kitab sohihnya (targhib wa tarhib 2/144)
[15] Al fiqh al manhaji ‘ala madhab al Imam Syafii; 1/348
[16] Hadits riwayat Bukhari dan Muslim (al fiqh al Islami wa adilatuhu ; 3/66
[17] Hadits riwayat Bukhari (1803) dan Muslim (2308).
[18] Hadits riwayat Bukhari dan Muslim (Nayl al Author; 4/270
**Sumber : Ust. Didi Turmudzi, Lc. MA – http://pks-malaysia.org
Somoga kita dapat menyambut Ramadhan yg didalamnya terdapat rahmat dan pengampunan dengan persiapan yg terbaik..
Somoga kita dapat menyambut Ramadhan yg didalamnya terdapat rahmat dan pengampunan dengan persiapan yg terbaik..
Sunday, 24 June 2012
Rambut
Assamualaikum...
Ramai org mengaitkan lelaki berambut panjang dengan kumpulan samseng atau pun rock..
Sedarkah kita bahawa menyimpan rambut panjang adalah salah satu sunnah Rasul junjungan kita???
Imam Ahmad rahimahullah taala : "memanjangkan rambut itu adalah sunnah, seandainya kita mampu pasti kita sudah memanjangkannya. Akan tetapi hal ini perlu penjagaan dan perhatian"
Ibnu Qayyim dalam kitabnya (Zadul Maad) berkata: Rasulullah tidak diketahui membotak kepala , kecuali dalam ibadah (haji dan umrah).
Imam Ahmad di dalam kitab (Al-Mughni), dikatakan; Dan rambut manusia itu disukai seperti model rambut Nabi Sholallahu alaihi wa sallam, apabila panjang sampai ke bahu, dan apabila pendek sampai ke cuping telinganya. Kalau dipanjangkan tidak apa-apa.
Skng kita dpt tau yang lelaki berambut panjang ni xsalah...tapi da gak ciri2 yg harus di ingat time simpan rambut panjang..antaranya:
1.Ikhlas karena Allah Taala, dan mengikuti petunjuk Rasul, supaya mendapatkan balasan dan pahala.
2.Dalam memanjangkan rambut tersebut, hendaknya tidak menyerupai wanita, sehingga dia melakukan apa yang dilakukan wanita terhadap rambutnya, dari jenis dandanan yang khusus bagi wanita.
3.Dia tidak bermaksud untuk menyerupai ahli kitab ( kristen dan yahudi), atau penyembah berhala, atau orang-orang yang bermaksiat dari kalangan muslimin seperti seniman-seniman dan artis (panyanyi dan pelakon filem), atau orang-orang yang mengikuti langkah mereka, seperti bintang sukan, dalam model potongan rambut mereka serta dandanannya.
4.Membersihkan rambut dan menyisirnya (sikat). Dianjurkan memakai minyak dan wangi-wangian serta membelahnya dari pertengahan kepala. Apabila rambutnya panjang dia menjadikannya berkepang-kepang (anyam/jalin).
Friday, 25 May 2012
Isbal
Assalamualaikum...
Selalu kita dok tgk n perkatakan mengenai pakaian wanita muslimah...
Antara sedaq or x, kaum lelaki pun ada larangan dalam berpakaian...
Kt cni da satu istilah yang aku dpt utk kaedah berpakaian untuk lelaki iaitu Isbal..
Maksud Isbal is menurunkan atau memanjangkan pakaian hingga di bawah tumit. Larangan isbal bersifat umum untuk semua jenis pakaian seperti seluar panjang, kain pelikat, gamis atau pakaian lainnya. Ironinya, larangan ini dianggap remeh oleh kebanyakan umat Islam, padahal dalam pandangan Allah ia merupakan masalah besar.
Rasulullah SAW bersabda:
“Kain yang memanjang hingga di bawah mata kaki tempatnya di Neraka.”
(HR. Al-Bukhari, shahih).
Ancaman bagi musbil (orang yang melakukan isbal ) dengan Neraka tersebut sifatnya adalah mutlak dan umum, baik dengan maksud takbur atau tidak. Jika isbal tersebut dilakukan dengan maksud takbur maka ancamannya lebih besar.
Nabi SAW bersabda:
“Pada hari Kiamat, Allah tidak akan melihat kepada orang yang menyeret bajunya (musbil, ketika di dunia) kerana takbur.” (Muttafaq Alaih, shahih).
Dan secara tegas Nabi SAW melarang kita kaum lelaki melakukan isbal. Beliau SAW bersabda:
“Dan tinggikanlah kainmu hingga separuh betis, jika engkau enggan maka hingga mata kaki. Dan jauhilah olehmu memanjangkan kain di bawah mata kaki, kerana ia termasuk kesombongan, dan sungguh Allah tidak menyukai kesombongan.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi dengan sanad shahih , At-Tirmidzi berkata, hadits ini hasan shahih).
Hadis di atas memberi kata putus terhadap orang yang beralasan bahawa memanjangkan kain hingga di bawah mata kaki dibolehkan asal tidak kerana sombong. Ini adalah alasan batil dan dicari-cari untuk membenarkan kebiasaan mereka yang menyalahi sunnah.
Hadis di atas dengan tegas memasukkan perbuatan isbal sebagai sikap sombong, apatah lagi jika memang berniat untuk sombong. Maka jelaslah ancamannya sangat berat. Dan fakta menunjukkan, lelaki yang musbil itu, memanglah pada umumnya untuk bergaya yang di dalamnya ada unsur bangga diri dan sombong. Buktinya kebanyakan mereka menganggap kekampungan, kolot serta melecehkan saudara-saudara mereka yang mengenakan pakaian di atas mata kaki, padahal itulah yang diperintahkan syariat.
Sunday, 22 April 2012
Tujuh Sunah Rasullullah S.A.W. Yg Perlu Dijaga
Pertama: tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.
Kedua: membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
Ketiga: jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
Keempat: jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha.
Kelima: jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.
Keenam: jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".
Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.
Di petik dari http://www.rakanmasjid.com
Kedua: membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
Ketiga: jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
Keempat: jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha.
Kelima: jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.
Keenam: jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".
Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.
Di petik dari http://www.rakanmasjid.com
Subscribe to:
Posts (Atom)